Kenapa di Gunung Everest Banyak yang Meninggalkan Mayat Rekan atau Pendaki Lainnya?

- Iklan -

Keindahan dan Tantangan Gunung Everest

CariTau.Net – Gunung Everest yang terletak di Nepal menunjukkan ketinggiannya yang mencapai 8.848 meter di atas permukaan laut. Banyak pendaki dunia berharap bisa menginjak puncaknya. Meski pesonanya tak terbantahkan, sering kali kita lupa tragedi yang menyelimuti gunung tersebut. Banyak pendaki menemukan mayat rekan-rekan yang tak sempat mencapai puncak karena kondisi ekstrem.

Baca Juga:
Travel Digital dan Teknologi: Inovasi Terbaru untuk Para Traveler 2023

Tingginya Risiko di Gunung Everest

Kenapa hal ini bisa terjadi? Tingginya risiko di Gunung Everest menjadi salah satu faktor penyebab utama. Gunung Everest terkenal dengan cuaca yang sangat berubah-ubah dan kondisi klimatik yang ekstrem. Suhu di puncak gunung ini bisa mencapai minus 40 derajat Celsius, dengan kecepatan angin yang mencapai 200 hingga 300 kilometer per jam. Kondisi ini sangat tidak manusiawi dan bisa mengakibatkan hipotermia, kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga:
Travel Digital dan Teknologi: Inovasi Terbaru untuk Para Traveler 2023

Batas Kehidupan di Ketinggian Ekstrem

Ketinggian di atas 8.000 meter, yang orang sering sebut sebagai “death zone”, membuat tubuh manusia kesulitan menjalankan fungsinya dengan normal. Karena kurangnya oksigen di ketinggian tersebut, pendaki sering memakai tabung oksigen untuk bertahan hidup. Di ketinggian tersebut, setiap langkah yang pendaki ambil memerlukan tenaga ekstra. Kelelahan dan kondisi fisik yang menurun bisa memicu kecelakaan dan kondisi medis serius seperti edema paru dan edema otak.

- Iklan -
Baca Juga:
Travel Digital dan Teknologi: Inovasi Terbaru untuk Para Traveler 2023

Biaya dan Logistik

Mendaki Gunung Everest memerlukan dana yang besar. Ekspedisi ke gunung ini bisa menelan biaya hingga puluhan ribu dolar AS. Pendaki sering mengeluarkan uang banyak untuk izin pendakian dan perlengkapan khusus. Logistik pendakian ke Everest pun menelan biaya signifikan. Karena alasan finansial inilah, banyak pendaki memaksakan diri untuk mencapai puncak meski kondisinya kurang mendukung. Keputusan semacam itu bisa berakhir tragis, meninggalkan mereka tertinggal di lereng gunung.

Baca Juga:
Travel Digital dan Teknologi: Inovasi Terbaru untuk Para Traveler 2023

Kondisi Fisik dan Kesehatan

Pendaki gunung Everest harus dalam kondisi fisik dan kesehatan yang sangat baik untuk dapat mencapai puncak. Namun, tidak semua pendaki memiliki persiapan yang memadai. Beberapa pendaki mungkin memiliki masalah kesehatan yang tidak terdeteksi sebelumnya atau tidak memperhatikan gejala yang muncul selama pendakian. Kondisi ini bisa memperburuk situasi dan menyebabkan kegagalan pendakian atau bahkan kematian.

Baca Juga:
Travel Digital dan Teknologi: Inovasi Terbaru untuk Para Traveler 2023
- Iklan -

Cari tau lebih banyak lagi

Yang Perlu Kamu Tau